top of page
CINDY SULISTIOWATI

TRADE CENTER BENGKULU

DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

Kota Bengkulu adalah ibukota dari Provinsi Bengkulu, termasuk kota yang banyak dikunjungi saat liburan maupun hari biasa oleh masyarakat Bengkulu maupun luar Bengkulu. Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu mencatat jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara pada tahun 2018 sebanyak 662.766 kunjungan, 798 kunjungan berasal dari wisatawan mancanegara. Pada tahun 2019, ditargetkan kenaikan jumlah kunjungan wisatawan domestik mencapai 394.265 - 420.025 dan wisatawan mancanegara mencapai 3.972 - 4.995 kunjungan. Dari beberapa tujuan mereka ke Bengkulu adalah untuk berlibur berkisar 52.01 persen, 41.23 persen mengunjungi kerabat dan 6.76 persen bertujuan untuk bisnis dan pertemuan (Dinas Pariwisata, 2020). 

Di Kota Bengkulu belum ada bangunan Trade Center yang dijadikan satu lingkup kawasan dengan berbagai fungsi bangunan yang berbeda. Trade Center dapat berfungsi sebagai pusat perbelanjaan seperti mall, pasar dan juga dapat sebagai tempat pelayanan jasa salah satunya seperti sarana akomodasi (fasilitas penginapan). Lokasi mall yang sudah ada berada di tempat yang strategis yang pertama berada di kawasan perdagangan tepat di jantung Kota Bengkulu yaitu berada di Kecamatan Ratu Samban dan yang kedua berada di depan wisata pantai panjang Bengkulu juga berada di Kecamatan Ratu Samban serta pasar yang berada di dekat wisata View Tower Bengkulu yang berada di Kecamatan Teluk Segara. Namun diantaranya belum menyediakan fasilitas rekreasi dan penginapan untuk wisatawan dan pebisnis dari luar kota, hanya sekedar menyediakan fasilitas perbelanjaan saja atau fasilitas hotel saja. 

Bengkulu termasuk daerah yang beriklim tropis basah dengan potensi sumber energi alam berupa energi matahari dan energi angin yang menjadi ciri iklim tropis, dengan adanya potensi dari alam tersebut maka dapat merujuk pada suatu konsep, yaitu konsep Arsitektur Bioklimatik untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungan terkait iklim daerah tersebut. 

Trade Center yang akan dirancang yaitu dengan pusat perbelanjaan distrik jangkauan pelayanan antara 150.000 - 400.000 penduduk. Menggunakan pendekatan Arsitektur Bioklimatik yang dapat mendukung kegiatan yang ada pada Trade Center di Kota Bengkulu menyesuaikan iklim di Kota Bengkulu yang beriklim tropis basah dengan mengusung kenyamanan pada bangunan. Dasar pertimbangan penerapan pendekatan Arsitektur Bioklimatik pada penyelesaian desain bangunan yang mengutamakan kenyamanan termal dan ramah lingkungan.

bottom of page