TUGAS AKHIR
M. HAFIZ ALFARIZI
PERANCANGAN FASILITAS PONDOK PESANTREN MODERN IHYAUL QUR’AN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR ISLAM
Pondok pesantren merupakan salah satu Lembaga Pendidikan islam tertua di Indonesia dan pertama kali berkembang pesat di Pulau Jawa. Pondok pesantren modern atau “khalafiyah” adalah pondok pesantren yang menampilkan kesan kemajuan didalam sistem pembelajarannya namun tidak menghilangkan ajaran tentang kesederhaan dalam pendidikan. Pendidikan pondok pesantren modern sudah berkembang di Kabupaten Bengkulu Tengah, salah satunya adalah Pondok Pesantren Modern Ihyaul Qur’an. Pondok pesantren ini berdiri pada tahun 2015 namun memiliki lokasi tersendiri pada tahun 2017. Karena termasuk pondok pesantren yang masih baru, maka fasilitas yang masih banyak belum tersedia juga menjadi permasalahan di pondok pesantren ini. Beberapa ketidaktersediaan fasilitas penting pada pondok pesantren ini menjadi alasan dibutuhkan perancangan ulang masterplan pondok pesantren. Sebagai lembaga pendidikan dibawah naungan agama islam pondok pesantren akan lebih baik memiliki konsep islami dalam lingkungan binaan yang diciptakan, sehingga pendekatan arsitektur islam akan digunakan dalam merancang pondok pesantren. Pendekatan arsitektur islam yang dipakai dalam perancangan yaitu pada bagian eksterior bangunan fasilitas utama berupa fasad dan menara, bagian interior bangunan fasilitas utama berupa ornamentasi dan partisi, serta bagian site berupa orientasi pada landscape dan bangunan utama.
Pendekatan islam yang di implemetasikan kedalam desain dari Pondok Pesantren Modern Ihyaul Qur’an Bengkulu Tengah mulai dari site, ruang luar bangunan, dan ruang dalam bangunan. Pembagian zona didalam pondok pesantren sudah jelas mulai dari zona umum, zona bersama hingga zona privat. Orientasi utama dari bangunan di pondok pesantren mengarah ke kakbah yang merupakan kiblat dari umat islam. Bangunan masjid menjadi bangunan utama di pondok pesantren menjadikan bangunan tertinggi dari seluruh bangunan yang ada dengan segala pusat kegiatan penghuni didalamnya. Ornamentasi yang digunakan didalam perancangan diambil dari kata - kata di dalam Al-Quran, di implementasikan sebagai dinding, roster, fasad terluar bangunan, besi plat perforated, pagar pembatas dan lapisan interior. Setiap bangunan memisahkan entrance antara pengguna laki – laki dan perempuan. Setiap bangunan dihubungkan oleh lorong yang berada diseluruh zona pondok pesantren. Jadi pendekatan arsitektur islam pada perancangan Pondok Pesantren Modern Ihyaul Qur’an bisa menjadi solusi beberapa permasalahan yang ada didalam pondok pesantren sebelumnya yang di implementasikan di dalam desain terbaru. Implementasi penggalan kata didalam al-quran masih dinilai terlalu sedikit sehingga butuh penerapan lebih banyak lagi.
Setelah melakukan proses penyusunan dan perancangan tugas akhir yang berjudul “Perancangan Fasilitas Pondok Pesantren Ihyaul Qu’ran Bengkulu Tengah Dengan Pendekatan Arsitektur Islam”, penulis menyarankan mengenai kajian pendekatan arsitektur islam dapat dikembangkan lagi lebih lanjut pada beberapa objek perancangan berupa eksplor material dan penerapan penggalan ayat suci Al-Quran dapat lebih banyak pada bangunan.