top of page

NURUL FADHILLAH

PERANCANGAN TAMAN KANAK – KANAK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU

Usia 4 – 6 tahun merupakan masa emas dalam perkembangan anak – anak. Pada masa ini mulai dibentuk perkembangan kecerdasan intelektual dan pengetahuan (IP), emosional dan sosial (ES), motorik, keterampilan, komunikasi dan bahasa. Salah satu  fasilitas pendidikan awal untuk mewadahi perkembangan anak adalah Taman Kanak - kanak. Fasilitas Taman Kanak – Kanak di desain dengan memperhatikan perkembangan anak yang diperoleh melalui model pembelajaran. Dan karakter anak yang aktif, bermain dimana pun, tidak kenal bahaya, serta bebas membutuhkan pengelolaan secara khusus dengan memperhatikan standar bangunan, penataan ruang, penggunaan material, tata letak perabot, tekstur, dan skala.


Karakteristik anak, kenyamanan, dan keamanan menjadi salah satu faktor dalam pertimbangan merancang. Oleh sebab itu, dengan adanya rancangan Taman kanak – kanak yang menerapkan pendekatan arsitektur perilaku, hal ini dapat menjadi sebuah konsep untuk menciptakan  penataan massa bangunan, bentuk bangunan, dan sirkulasi. Sehingga dengan adanya pendekatan tersebut dapat terbentuk hubungan gerak anak dengan perkembangan kualitas diri di masa depan yang dapat mewadahi kegiatan dan membantu mengembangkan kreativitas dan minat dalam proses perkembangannya. Tatanan desain arsitektur mempunyai peran penting dalam pembentukan perkembangan anak.

bottom of page