TUGAS AKHIR
DWI MELANI SHALEHA
LOW ENERGY APARTMENT DI KOTA BENGKULU DENGAN PENDEKATAN ANALOGI
Desain dari Low Energy Apartment ini mengangkat 3 isu sekaligus dalam proses perancangannya. (1) Peningkatan gas emisi karbon Indinesia di sektor permukiman. (2) Keterbatasan lahan di pusat Kota Bengkulu yang disebabkan oleh kepadatan penduduk. (3) Pendekatan bentuk bangunan untuk mendekatkan bangunan dengan alam. Perancangan ini menjawab kebutuhan manusia akan kebutuhan berhuni tanpa ikut serta meningkatkan gas emisi karbon yang merusak lingkungan dengan menggunakan pendekatan yang mendekatkan bentuk bangunan ke dalam bentuk alam. Bentuk alam (organik) yang menjadi objek penganalogian bentuk apartemen adalah buah pinus australia yang keberadaannya mendominasi lingkungan sekitar tapak perancangan. Sebuah bangunan yang dapat beradaptasi dan tanggap terhadap lingkungannya, dengan menggunakan prinsip alam, dapat bertahan dalam setiap kondisi lingkungan tempat tinggalnya. Analogi organik digunakan sebagai metode untuk menerapkan prinsip-prinsip alami tersebut ke dalam desain apartemen.
Konfigurasi denah dan fasad apartemen meniru prinsip-prinsip objek organik, yaitu biji pinus Australia. Pertama, struktur Pinecone yang terdiri dari seed, scale, dan axis, kemudian diinterpretasikan sebagai konfigurasi denah apartemen, yaitu area fasad, unit apartemen, dan koridor. Kemudian, bentuk sudut pada bagian belakang denah apartemen meniru sayap biji pinecone. Bangunan apartemen yang sudah menggunakan analogi biji pinus pada proses perancangannya, kemudian dianalisa menggunakan Sefaira untuk mengetahui besarnya konsumsi energi bangunan. Hasil analisis Sefaira menunjukkan bahwa gedung yang menggunakan analogi prinsip Pinecones tersebut memiliki konsumsi energi sebesar 128 KWh/tahun/m2. Hasil ini masih dalam kisaran standar indeks efisiensi energi untuk kategori gedung apartemen menurut GBCI. Adapun beberapa keterbatasan dalam penganalisaan energi yang dilakukan berupa keterbatasan luasan bangunan pada aplikasi serta perhitungan konsumsi energi lift dan air tidak terhitung dalam simulasi secara detail pada analisa penelitian maka lebih lanjut akan lebih disarankan.