top of page

MHD. IRVAN ELVANDI

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG PUSAT PERTUNJUKAN KESENIAN KOTA BENGKULU DENGAN PENDEKATAN
ARSITEKTUR NEO VERNACULAR

Keberagaman adat dan budaya salah satu daya tarik wisata Kota Bengkulu. Keberagaman adat dan budaya tersebut tidak lepas dari pengaruh seni yang berkembang di lingkungannya. Untuk fasilitas kegiatan seni masih kurang, maka dari itu dibutuhkan sebuah gedung pertunjukan seni, ialah tempat yang digunakan sebagai tempat pertunjukan, tarian, musik atau teater. Sekaligus tempat untuk memperkenalkan dan melestarikan serta mengembangkan kesenian kota Bengkulu. Dalam proses perancangan gedung pertunjukan seni ini, beberapa pertimbangan, ialah akustik ruang, pencahayaan, dan ornamen pada bangunan. Pada zaman sekarang ini konsep bangunan tradisional makin memudar dikarenakan perkembangan zaman dan teknologi yang pesat, sehingga bangunan tradisional dianggap kuno. Untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Neo-Vernacular. 


Arsitektur Neo Vernacular adalah perpaduan antara Arsitektur Modern dan tradisional atau budaya lokal setempat yaitu rumah adat Bengkulu. Diharapkan dapat menghadirkan unsur budaya di Kota Bengkulu melalui ornamen-ornamen, bentuk atau tampilan di dalam dan di luar gedung pertunjukan kesenian. Keterkaitan antara karya arsitektur ini jadi sebuah konsep yang dapat menunjang dalam perencanaan dan perancangan  gedung pertunjukan seni ini. Konsep ini juga merupakan suatu upaya untuk mempertahankan unsur budaya lokal di Kota Bengkulu namun masih terdapat kesan modern. Gedung pertunjukan kesenian dengan pendekatan arsitektur Neo Vernacular dapat mewadahi seni pertunjukan seperti Seni Tari, Seni Musik, dan Seni drama. Kesenian ini akan difasilitasi dengan adanya gedung pertunjukan untuk seni pertunjukan.

bottom of page